You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Menelusuri Tiga Pulau Bersejarah di Kepulauan Seribu
.
photo Suparni - Beritajakarta.id

Menelusuri Tiga Pulau Bersejarah di Kepulauan Seribu

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang setengah jam menggunakan kapal cepat (speedboat) dari  Dermaga Marina, Ancol Jakarta Utara, para pelancong yang berwisata ke Pulau Cipir akan disapa nyiur angin laut yang membelai barisan pepohonan di Pulau Cipir.

Ketiga pulau ini sangat potensial sekali, kita harus maksimalkan lagi sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi warga

Yang tidak kalah menariknya, setibanya di Pulau Cipir para pelancong akan disambut bangunan-bangunan tua sekitar tahun 1911-1933, bekas rumah sakit untuk perawatan dan karantina penyakit menular bagi jamaah calon haji. Konon, sebelum calon jamaah berangkat maupun sekembalinya ke Tanah Air  harus menjalani karantina di Pulau Cipir.

Tidak berjarak dari bangunan tua itu atau sekitar sepuluh menit menggunakan kapal cepat, para pelancong juga akan disuguhkan pemandangan benteng perang Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) dan juga digunakan untuk asrama haji.

Pemkab Siapkan Program Karya Wisata Siswa di Kepulauan Seribu

Tak jauh dari Pulau Onrust juga terdapat Pulau Kelor dahulu disebut Pulau Kerkhof. Pulau Kelor menjadi bagian penting dari sejarah bangsa karena dahulu pulau ini digunakan sebagai galangan kapal dan benteng VOC saat menghadapi serangan dari Portugis pada abad ke-17.

Pulau dengan perairannya yang jernih ini juga disebut sebagai kuburan kapal tujuh atau Zeven Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur saat melawan Belanda.

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, destinasi wisata sejarah di tiga pulau ini perlu lebih dipotimalkan. Sebab, selain memiliki keindahan alam, wisatawan yang datang juga bisa menambah pengetahuannya tentang sejarah Indonesia.

"Ketiga pulau ini sangat potensial sekali, kita harus maksimalkan lagi sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi warga," ujar Taufik, disela-sela melakukan peninjauan di tiga pulau sejarah tersebut, Selasa (9/4).

Menurutnya, lokasi yang menjadi cagar budaya itu perlu perhatian lebih serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Perlu ada penataan dan penambahan fasilitas agar wisatawan semakin tertarik untuk datang. Fasilitas bisa berupa kantin dan penjualan suvenir yang menjadi peluang usaha bagi warga," tambahnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), Rico Sinaga mengatakan, perlu sarana transportasi yang lebih intens untuk mendukung sektor pariwisata ke tiga pulau ini.

"Transportasi perairan sama pentingnya dengan didarat, jika perlu Pemprov DKI bisa memfasilitasi melalui transportasi reguler yang bersubsidi," tandasnya

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best CSR Award 2024

    access_time08-05-2024 remove_red_eye5217 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. DKI Antisipasi Turunnya Kualitas Udara Jelang Kemarau

    access_time07-05-2024 remove_red_eye5047 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Pekan Imunisasi Dunia Digelar di RPTRA Susukan Ceria

    access_time08-05-2024 remove_red_eye4455 personNurito
  4. 40 PPSU Bersihkan Sampah di Pinggir Kali Angke

    access_time07-05-2024 remove_red_eye4338 personTP Moan Simanjuntak
  5. Sudinsos Jakbar Salurkan Bantuan Logistik Penyintas Kebakaran Kapuk

    access_time07-05-2024 remove_red_eye4167 personTP Moan Simanjuntak